LAPORAN PRAKTIKUM
ORGANISME PENGGANGGU
TANAMAN
INOKULASI
BAKTERI ( Xanthomonas Oryzae Pv oryzae ) PADA
TANAMAN PADI GOGO
OLEH:
FITMAN
D1B1 12 067
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyakit
hawar daun bakteri disebut juga dengan bacterial life blight (BLB) disebut juga
dengan penyakit kresek. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak
kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi
helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau
pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh
bagian helaian daun. Pada varietas
yang rentan bercak bisa sampai ujung daun hingga bawah pelepah daun. Jika
bakteri menyerang melalui akar dan pangkal batang tanaman padi muda bisa layu
lalu mati kering seperti terbakar.
Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas oryzae yang dapat masuk kejaringan tanaman melalui
akar yang putus, luka pada daun dan hidatoda pada tepian daun. Bakteri ini
dapat tertular ketika proses penanaman berlangsung, ketika pencabutan benih
yang menyebabkan akarnya rusak/ putus dan luka pada daun yang diakibatkan oleh
angin maupun perompesan ketika proses penanaman. Sumber inveksi penyakit ini
adalah benih, jerami, tunggul, anakan ataupun gulma yang terinfeksi. Penyebaran
dapat terjadi melalui angin kencang, embun, air hujan dan air irigasi.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui perkembangan dan gejala
yang diakibatkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pada tanaman
padi gogo.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gejala awal yang tampak akibat serangan xanthomona
oryzae yaitu garis -garis
kebasahan kemudian bercak membesar baik lebar maupun panjangya dengan tepi bercak
bergelombang dan daun menguning dalam beberapa hari. Batas antara bercak dan
bagian yang sehat tampak kebasahan. Walaupun gejala awal sering dimulai dari
tepi daun, tetapi bercak dapat juga terjadi pada bagian tengah daun asalkan ada
luka( De Datta,1981).
Bakteri
Xanthomonas oryzae menginfeksi daun
padi melalui hidatoda atau lukaDi pembibitan gejala pertama tampak berupa
bercak – bercak kecil kebasahan pada pinggir daun. Bercak kemudian membesar,
daun menguning dan kering dengan cepat (Kerr, 1980) dalam buku Hery (1990).
Tanaman muda yang peka
terhadap gejala kresek akan tampak tanaman layu dan akhirnya mati. Pada
permukaan bawah daun bercak yang masih muda, terdapat tetesan cairan
(bakteriooze) berwarna kekuning – kuningan mudah diamati pada pagi hari.
Apabila diamati di bawah mikroskop, koloni bakteri akan keluar dari tepi irisan
daun yang bergejala. Pada varietas peka gejala dapat berkembang sampai arah
pelepah tanaman (Retnowati dkk, 2007).
Sumber
inokulum menyebarkan infeksi pada tanaman berasal dari jerami atau sekam padi
yang telah terinfeksi dapat membantu penyebaran inokulum. Selain itu gulma juga
dapat berperan sebagai inang sementara (host) dari patogen ini. Bentuk biji
pada padi diperkirakan dapat memberikan kesukaran dalam proses infeksi pada
biji (CABI, 2003)
III. METODE PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Agroteknologi Unit Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (IHPT) Fakultas
pertanian, Universitas Halu Oleo, pada pukul 13.30 WITA jumat tanggal 26 April 2014
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu label, serbuk gergaji, kapas, toples, dan cawan petri,
gunting, Erlenmeyer, jarum ose, dan alat tulis menulis, Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu suspense bakteri Xanthomonas oryzae dan tanaman paid gogo.
C. Cara
Kerja
a.
Pengambilan sampel
Lakukan pengambilan sampel daun tanaman padi yang
bergejala hawar daun bakteri dilapangan. Potingan daun tersebut pada bagian
pangkal dan bungkus pangkalnya dengan kapas atau tisu basah lalu masukan dalam
kantong plastic untuk dibawa ke laboratorium.
b. Inokulasi pathogen
1. Memotong daun padi yang menunjukan gejala hawar
daun bakteri ( pilih yang ,asih muda dengan gejala yang baru berkembang )
2. Memotong daun padi tersebut pada daerah anrata daun
sehat dan daun sakit dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm. (buat beberapa potongan)
3. Melakukan sterilisasi permukaan dengan merendam
potongan daun tersebut dalamlarutan NaOCl 2% selama 3 menit, kemudian cuci
dengan aquades steril sebanayak 3 kali.
4. Meletakan potongan daun tersebut diatas gelas objek
dan cacah daun smapai halus dengan
menggunakan piau silet steril
5. Menetes cacahan daun tersebut denagn 100ml aquades
steril
6. Dengan menggunakan jarum ose goreskan secara kuadran
cairan daun tersebut ke atas permukaan media wakimoto (lakukan pada 5 cawan
petri)
7. Menginkubasi pada suhu ruang selama 2-4 hari, amati
perkembangan bakeri patigen yang tumbuh pada media tersebut.
8. Melakuakn pemurnian terhadap koloni yang mencirikan
xanthomonas oryzae Pv. Oryzae dan
jadikan sebagai sumber inokulum untuk pengujian selanjutnya
C. Inokulasi tanaman inang
1. Menyiapkan tanaman padi yang berumur 4 mst sebagai
tanaman uji
2. Membuat sumber inokulum dengan menambahkan aquades
steril kedalam tabung reaksi yang berisi bakan bakteri pathogen uji yang
berumur 48-72 jam pada media yang sensual
3. Memasukkan suspense inokulum tersebut dalam Beaker
Glass dan tambahkan air hingga konsentrasi inokulum mencapai 109 CFU/ml, homogenkan dengan rotary pengaduk
stirrer selama 15 menit
4. Menyiapkan tanaman inang yang berumur 3-4 minggu setelah semai yang
ditanam dalam polybag sebanyak 2 rumpun
(gunakan varietas yang rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri), setiap
kelompok menggunkan 10 polybag
5. Melakukan inokulasi pathogen pada tanaman uji
dengan cara : celupkan gunting steril ke dalam suspensi pathogen dan lansung
digunakan untuk memotong ujung daun padi
sekitar 5 cm dari ujung daun. Lakukan tahapan ini pada daun yang lain
(minimalkan 5 daun per rumpun tanaman)
6. Laukukan pengamatan terhadap gejala yang terbentuk
dan catat masa inkubasi (kapan pertama kali di temukan adanya gejala dan
cirri-ciri gejala yang terbentuk pada daun)
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan praktikum dapat dilihat
pada beberapa gambar di bawah ini :
Gambar gejala dari inokulasi xanthomonas Oryzae
2. Pembahasan
Xanthomonas oryzae adalah penyakit penting pada tanaman padi yang
diakibatkan oleh bakteri dan umum disebut sebagai penyakit kresek. Sebaran
penyakit ini sangat luas dan menyerang tanaman terutama pada saat stadia
generatif. Penyakit ini sering dianggap tidak begitu penting olaeh sebagian
petani karena tanaman yang terserang biasanya masih bisa dipanen hasilnya. Beda
dengan serangan wereng coklat yang dapat menyebabkan gagal panen dalam waktu
serangan yang singkat. Kerugian yang timbul akibat Xanthomonas adalah kualitas
gabah hasil panen yang rendah, hal ini terlihat pada saat penggilingan beras yang
dihasilkan benyak pecahnya. Bakteri Xanthomonas
oryzae pv. oryzae dapat menginfeksi tanaman padi dari mulai
pembibitan sampai panen. Ada du macam gejala penyakit HDB yaitu gejala yang
terjadi pada tanaman muda berumur kurang dari 30 hari setelah tanamn disebut
kresek, sedangkan gejala yang timbul pada tanaman mencapai stadia anakan sampai
pemasakan disebut hawa.
Kresek
adalah gejala yang terjadi pada tanaman berumur <30 hari (pesemaian atau
yang baru dipindah). Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung.
Dalam keadaan parah, seluruh daun menggulung, layu, dan mati, mirip tanaman
yang terserang penggerek batang atau terkena air panas (lodoh).
Gejala
kresek ditemukan pada tanaman muda, gejala mulai terlihat 1-2 minggu setelah
bibit tanaman padi pindah kelapangan. Daun-daun tanaman padi yang terserang
penyakit ini berbunyi kresek-kresek ketika tertiup angin. Tanda awal serangan penyakit ini
adalah pucuk daun menguning, kemudian menjalar melalui pinggir daun hingga ke
pangkal. Pada serangan berat, daun padi akan tampak mengering. Pada serangan
berat, dapat terjadi hanya dalam waktu 30 hari, dan padi menjadi kering serta
mengakibatkan puso. Pada serangan lanjut, gejala hawar
meluas ke daerah pinggir daun. Sementara tulang daun tetap berwarna hijau.
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
Bakteri
Xanthomonas Oryzae berbentuk
batang pendek, di ujungnya mempunyai satu flagel dan berfungsi sebagai alat
gerak. Bakteri ini berukuran 6-8 bersifat aerob,gram negatif dan tidak
membentuk spora . Diatas media PDA bakteri ini membentuk koloni bulat cembung
yang berwarna kuning keputihan sampai kuning kecoklatan dan mempunyai permukaan
yang licin. Sumber Xanthomonas oryzae di lapangan dapat
terdeteksi, di antaranya pada benih, permukaan daun, jaringan tanaman
sakitmaupun sumber air irigasi (Choi et al. 1980). Kejadian epidemi
penyakit antara lain dapat disebabkan oleh adanya patogen yang terbawa benih,
menginfeksi tanaman dengan cara masuk kedalam jaringan tanaman melalui luka,
hidatoda, stomata, atau benih yang terkontaminasi.
Dari hasil inokulaisi yang dilakukan
menimbulkan gejala yaitu kresek pada daun yang ditandai dengan adanya
bercak-bercak daun dan terjadi
pengeringan di bagian ujung daun.
2. Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam praktikum ini yaitu kepada asisten
agar lebih tegas lagi dengan praktikan dalam hal praktikum maupun asisensi
laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah.
2007. Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura).
Aneka. Solo.
Hartati, 2009. Laporan
Praktikum Zoologi Arachnida dan Myriapoda. http://
biologi-staincrb.web.id. Di akses pada tanggal 6 Mei 2014.
Hera.
2007. Hama dan Penyakit Tumbuhan.
UGM. Jogjakarta.
Kalshoven. 2002. Hama Tanaman
Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Prabowo.T, 2002. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta.
Pracaya.
2007. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta
Rukmana. 2001. Biologi Ulat Grayak (Spodoptera
litura F) pada beberapa Varietas. PT. Pradaya Pramitha. Jakarta.
Jangan lupa Komentarnya.....ok.