Rabu, 29 Oktober 2014

LAPORAN PRAKTIKUM

ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

INOKULASI BAKTERI ( Xanthomonas Oryzae Pv oryzae ) PADA TANAMAN PADI GOGO








OLEH:

FITMAN
D1B1 12 067






PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014












I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Penyakit hawar daun bakteri disebut juga dengan bacterial life blight (BLB) disebut juga dengan penyakit kresek. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun. Pada varietas yang rentan bercak bisa sampai ujung daun hingga bawah pelepah daun. Jika bakteri menyerang melalui akar dan pangkal batang tanaman padi muda bisa layu lalu mati kering seperti terbakar.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang dapat masuk kejaringan tanaman melalui akar yang putus, luka pada daun dan hidatoda pada tepian daun. Bakteri ini dapat tertular ketika proses penanaman berlangsung, ketika pencabutan benih yang menyebabkan akarnya rusak/ putus dan luka pada daun yang diakibatkan oleh angin maupun perompesan ketika proses penanaman. Sumber inveksi penyakit ini adalah benih, jerami, tunggul, anakan ataupun gulma yang terinfeksi. Penyebaran dapat terjadi melalui angin kencang, embun, air hujan dan air irigasi.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui perkembangan dan gejala yang diakibatkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pada tanaman padi gogo.



II. TINJAUAN PUSTAKA
Gejala awal yang tampak akibat serangan xanthomona oryzae yaitu  garis -garis kebasahan kemudian bercak membesar baik lebar maupun panjangya dengan tepi bercak bergelombang dan daun menguning dalam beberapa hari. Batas antara bercak dan bagian yang sehat tampak kebasahan. Walaupun gejala awal sering dimulai dari tepi daun, tetapi bercak dapat juga terjadi pada bagian tengah daun asalkan ada luka( De Datta,1981).
Bakteri Xanthomonas oryzae menginfeksi daun padi melalui hidatoda atau lukaDi pembibitan gejala pertama tampak berupa bercak – bercak kecil kebasahan pada pinggir daun. Bercak kemudian membesar, daun menguning dan kering dengan cepat  (Kerr, 1980) dalam buku Hery (1990).
Tanaman muda yang peka terhadap gejala kresek akan tampak tanaman layu dan akhirnya mati. Pada permukaan bawah daun bercak yang masih muda, terdapat tetesan cairan (bakteriooze) berwarna kekuning – kuningan mudah diamati pada pagi hari. Apabila diamati di bawah mikroskop, koloni bakteri akan keluar dari tepi irisan daun yang bergejala. Pada varietas peka gejala dapat berkembang sampai arah pelepah tanaman (Retnowati dkk, 2007).
Sumber inokulum menyebarkan infeksi pada tanaman berasal dari jerami atau sekam padi yang telah terinfeksi dapat membantu penyebaran inokulum. Selain itu gulma juga dapat berperan sebagai inang sementara (host) dari patogen ini. Bentuk biji pada padi diperkirakan dapat memberikan kesukaran dalam proses infeksi pada biji (CABI, 2003)




III. METODE PELAKSANAAN
A.      Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (IHPT) Fakultas pertanian, Universitas Halu Oleo, pada pukul 13.30 WITA  jumat tanggal 26 April 2014

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu label, serbuk gergaji, kapas, toples, dan cawan petri, gunting, Erlenmeyer, jarum ose, dan alat tulis menulis, Sedangkan bahan yang digunakan yaitu suspense bakteri Xanthomonas oryzae dan tanaman paid gogo.

C. Cara Kerja

a. Pengambilan sampel

            Lakukan pengambilan sampel daun tanaman padi yang bergejala hawar daun bakteri dilapangan. Potingan daun tersebut pada bagian pangkal dan bungkus pangkalnya dengan kapas atau tisu basah lalu masukan dalam kantong plastic untuk dibawa ke laboratorium.

b. Inokulasi pathogen                             

1. Memotong daun padi yang menunjukan gejala hawar daun bakteri ( pilih yang ,asih muda dengan gejala yang baru berkembang )
2. Memotong daun padi tersebut pada daerah anrata daun sehat dan daun sakit dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm. (buat beberapa potongan)
3. Melakukan sterilisasi permukaan dengan merendam potongan daun tersebut dalamlarutan NaOCl 2% selama 3 menit, kemudian cuci dengan aquades steril sebanayak 3 kali.
4. Meletakan potongan daun tersebut diatas gelas objek dan cacah daun smapai  halus dengan menggunakan piau silet steril
5. Menetes cacahan daun tersebut denagn 100ml aquades steril
6. Dengan menggunakan jarum ose goreskan secara kuadran cairan daun tersebut ke atas permukaan media wakimoto (lakukan pada 5 cawan petri)
7. Menginkubasi pada suhu ruang selama 2-4 hari, amati perkembangan bakeri patigen yang tumbuh pada media tersebut.
8. Melakuakn pemurnian terhadap koloni yang mencirikan xanthomonas oryzae Pv. Oryzae dan jadikan sebagai sumber inokulum untuk pengujian selanjutnya

C. Inokulasi tanaman inang

1. Menyiapkan tanaman padi yang berumur 4 mst sebagai tanaman uji
2. Membuat sumber inokulum dengan menambahkan aquades steril kedalam tabung reaksi yang berisi bakan bakteri pathogen uji yang berumur 48-72 jam pada media yang sensual
3. Memasukkan suspense inokulum tersebut dalam Beaker Glass dan tambahkan air hingga konsentrasi inokulum mencapai  109 CFU/ml, homogenkan dengan rotary pengaduk stirrer selama 15 menit
4. Menyiapkan tanaman inang  yang berumur 3-4 minggu setelah semai yang ditanam dalam polybag  sebanyak 2 rumpun (gunakan varietas yang rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri), setiap kelompok menggunkan 10 polybag
5. Melakukan inokulasi pathogen pada tanaman uji dengan cara : celupkan gunting steril ke dalam suspensi pathogen dan lansung digunakan untuk memotong ujung  daun padi sekitar 5 cm dari ujung daun. Lakukan tahapan ini pada daun yang lain (minimalkan 5 daun per rumpun tanaman)
6. Laukukan pengamatan terhadap gejala yang terbentuk dan catat masa inkubasi (kapan pertama kali di temukan adanya gejala dan cirri-ciri gejala yang terbentuk pada daun)










IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan

            Hasil pengamatan praktikum dapat dilihat pada beberapa gambar di bawah ini :







Gambar gejala dari inokulasi xanthomonas Oryzae




2. Pembahasan

         Xanthomonas oryzae adalah penyakit penting pada tanaman padi yang diakibatkan oleh bakteri dan umum disebut sebagai penyakit kresek. Sebaran penyakit ini sangat luas dan menyerang tanaman terutama pada saat stadia generatif. Penyakit ini sering dianggap tidak begitu penting olaeh sebagian petani karena tanaman yang terserang biasanya masih bisa dipanen hasilnya. Beda dengan serangan wereng coklat yang dapat menyebabkan gagal panen dalam waktu serangan yang singkat. Kerugian yang timbul akibat Xanthomonas adalah kualitas gabah hasil panen yang rendah, hal ini terlihat pada saat penggilingan beras yang dihasilkan benyak pecahnya. Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae dapat menginfeksi tanaman padi dari mulai pembibitan sampai panen. Ada du macam gejala penyakit HDB yaitu gejala yang terjadi pada tanaman muda berumur kurang dari 30 hari setelah tanamn disebut kresek, sedangkan gejala yang timbul pada tanaman mencapai stadia anakan sampai pemasakan disebut hawa.
            Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman berumur <30 hari (pesemaian atau yang baru dipindah). Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Dalam keadaan parah, seluruh daun menggulung, layu, dan mati, mirip tanaman yang terserang penggerek batang atau terkena air panas (lodoh).
Gejala kresek ditemukan pada tanaman muda, gejala mulai terlihat 1-2 minggu setelah bibit tanaman padi pindah kelapangan. Daun-daun tanaman padi yang terserang penyakit ini berbunyi kresek-kresek ketika tertiup angin.  Tanda awal serangan penyakit ini adalah pucuk daun menguning, kemudian menjalar melalui pinggir daun hingga ke pangkal. Pada serangan berat, daun padi akan tampak mengering. Pada serangan berat, dapat terjadi hanya dalam waktu 30 hari, dan padi menjadi kering serta mengakibatkan puso. Pada serangan lanjut, gejala hawar meluas ke daerah pinggir daun. Sementara tulang daun tetap berwarna hijau.





V. PENUTUP

1. Kesimpulan

            Bakteri Xanthomonas Oryzae  berbentuk batang pendek, di ujungnya mempunyai satu flagel dan berfungsi sebagai alat gerak. Bakteri ini berukuran 6-8 bersifat aerob,gram negatif dan tidak membentuk spora . Diatas media PDA bakteri ini membentuk koloni bulat cembung yang berwarna kuning keputihan sampai kuning kecoklatan dan mempunyai permukaan yang licin. Sumber Xanthomonas oryzae di lapangan dapat terdeteksi, di antaranya pada benih, permukaan daun, jaringan tanaman sakitmaupun sumber air irigasi (Choi et al. 1980). Kejadian epidemi penyakit antara lain dapat disebabkan oleh adanya patogen yang terbawa benih, menginfeksi tanaman dengan cara masuk kedalam jaringan tanaman melalui luka, hidatoda, stomata, atau benih yang terkontaminasi.
            Dari hasil inokulaisi yang dilakukan menimbulkan gejala yaitu kresek pada daun yang ditandai dengan adanya bercak-bercak daun  dan terjadi pengeringan di bagian ujung daun.

2. Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam praktikum ini yaitu kepada asisten agar lebih tegas lagi dengan praktikan dalam hal praktikum maupun asisensi laporan.



DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2007. Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura). Aneka. Solo.
Hartati, 2009.  Laporan Praktikum Zoologi Arachnida dan Myriapoda.  http:// biologi-staincrb.web.id.  Di akses pada tanggal 6 Mei 2014.

Hera. 2007. Hama dan Penyakit Tumbuhan. UGM. Jogjakarta.
Kalshoven. 2002. Hama Tanaman Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Prabowo.T, 2002. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta.

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta
Rukmana. 2001. Biologi Ulat Grayak (Spodoptera litura F) pada beberapa Varietas. PT. Pradaya Pramitha. Jakarta.




Jangan lupa Komentarnya.....ok.